
Bulan-bulan terakhir menjelang akhir tahun selalu menjadi bulan-bulan termanis untuk para gamer. Para publisher memanfaatkan event libur panjang di sebagian besar region untuk memperkenalkan game-game andalan mereka ke pasaran. Salah satu yang berhasil menarik perhatian kami? Tentu saja, game FPS open-world pentolan Ubisoft – Far Cry 3. Setelah penantian yang cukup lama dan nama besar yang berhasil dicapai lewat kesuksesan dua seri sebelumnya, game ini tidak diragukan lagi merupakan salah satu game paling diantisipasi di 2012 ini. Dan hasilnya? Sama sekali tidak mengecewakan.
Anda yang sudah membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah memiliki sedikit gambaran tentang apa yang ditawarkan oleh seri terbaru yang satu ini. Secara visualisasi, Far Cry 3 memang tampil begitu indah. Engine terbarunya – Dunia Engine 2 berhasil melakukan tugasnya dengan sangat baik, menampilkan dunia dalam tata efek dan detail yang akan senantiasa memanjakan mata Anda. Pilihan Ubisoft untuk mengusung esensi dunia Far Cry pertama yang menjual sisi iklim tropis yang indah juga terhitung sebagai kebijakan yang terhitung sukses, setidaknya cukup untuk meredam kritik yang sempat dilontarkan untuk “gelapnya” dunia Far Cry 2 yang membuatnya sulit untuk dinikmati. Sebuah kesan pertama yang luar biasa.
Namun, visualisasi tidak menjadi satu-satunya alasan mengapa kami menyebut Far Cry sebagai sebuah game aksi – eksplorasi yang luar biasa. Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh game ini? Mengapa kami jatuh cinta dengannya? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot

Anda
akan berperan sebagai Jason Brody. Perjalanan liburannya ke Rook
Island, Papua Nugini ternyata berakhir mimpi buruk. Mereka ditangkap
oleh organisasi kriminal besar yang menguasai pulau tersebut.
Terluka parah dan nyaris tewas, Brody diselematkan oleh Dennis Rogers, mantan Marinir Amerika Serikat yang kini tengah menetap di Rook Island. Lewat mulut Dennis pulalah, Brody mempelajari tentang perang sipil yang tengah berkobar antara pasukan pemberontak – Rakyat dan Hoyt Volker, otak di belakang organisasi kejahatan yang juga menggawangi naluri membunuh Vaas. Melihat tujuan Rakyat yang juga melawan Hoyt dan Vaas, Brody mulai mendukung pihak yang satu ini dengan satu tujuan utama: menemukan semua temannya yang sedang ditahan oleh Vaas dan mengirim mereka pulang. Namun bagi Dennis, kehadiran Brody lebih dari sekedar “kebetulan” belaka. Brody dipercaya sebagai pemenuhan ramalan tentang sosok yang akan membantu Rakyat bebas dari penjajahan ini.

The “insane” Vaas.

Usahanya
untuk menyelamatkan sebagian besar temannya yang masih ditawan oleh
Vaas membawa Brody masuk ke dalam misteri yang lebih besar. Ia terjebak
dalam perang antara pasukan pemberontak – Rakyat dan Hoyt Volker, sang
musuh utama.

Hoyt
adalah sosok yang sangat ditakuti. Tentu saja bukan perawakannya yang
elegan dan tenang yang membuatnya dapat menguasai sosok seperti Vaas.

A monster?! In Far Cry 3?! How the…

Mampukah
Brody menyelamatkan orang-orang yang ia sayangi ini? Ataukah ia lebih
memilih untuk terlibat dalam takdir yang lebih besar, menjadi pejuang
terhebat yang selama ini diramalkan oleh The Rakyat?
Eksplorasi Tanpa Batas dalam Skema Open-World!

FPS
memang menjadi pintu gerbang bagi gamer untuk menikmati Far Cry 3,
namun tidak lantas membuatnya sebagai nilai jual utama. Pondasi seri ini
tetap terletak pada skema open-world dan kebebasan untuk
mengeksplorasinya.
Seperti halnya game-game FPS, Brody memang dibekali dengan beragam jenis senjata untuk mengatasi semua ancaman yang ada, dari crossbow, assault rifle, light machine-gun, hingga senjata ikonik franchise ini – Flamethrower. Inti sisi actionnya sendiri memang terhitung sama, Anda harus bertahan hidup dan memastikan setiap ancaman musnah. Namun tidak hanya senjata, Anda juga dibekali dengan kebebasan untuk mengatasinya dengan menggunakan metode stealth. Anda bisa mengendap, melakukan infiltrasi, dan membunuh semua musuh tanpa harus menimbulkan kecurigaan sama sekali. Metode mana yang paling sesuai dengan gaya bermain Anda? Anda punya kebebasan untuk menentukan hal tersebut tanpa konsekuensi signifikan selain meningkatnya tingkat ancaman yang harus Anda hadapi.

Anda
punya kebebasan untuk memilih gaya bermain yang menurut Anda paling
cocok. Anda bisa bermain secara stealth atapun non-stealth. Stealth
memang lebih membutuhkan kesabaran dan waktu, namun datang dengan resiko
ancaman yang lebih kecil.

Anda juga tidak dihalangi untuk berperang secara terbuka, tentu saja dengan konsekuensi tertentu.

Some people just want to watch the world burns..
Radio Tower adalah salah satu side mission yang masuk ke dalam kategori ini. Seperti halnya konsep menara tinggi dan Synchronization yang sempat diperkenalkan di Assassin’s Creed, Ubisoft menyuntikkan konsep yang tidak banyak berbeda di Far Cry 3 ini. Dengan memanjat dan “membebaskan” sinyal di setiap menara Radio, maka Anda akan secara otomatis membuka map area di sekitar daerah tersebut, sekaligus juga memperlihatkan semua point interest yang menarik untuk ditemukan. Anda hanya perlu mencari jalan dan memanjat menara-menara ini hingga titik tertinggi dan dan misi ini sendiri akan terhitung berhasil. Setiap Radio Tower yang terbuka juga akan memberikan keuntungan yang sulit untuk ditolak: supply senjata gratis dalam berbagai varian secara GRATIS di toko-toko terdekat.

Sistem
Radio Tower hampir serupa dengan sistem Synchronization ala Assassin’s
Creed. Radio Tower yang berhasil Anda taklukkan akan membuka map dalam
radius tertentu dan memperlihatkan beragam point of interest yang ada.
Selain itu, ia juga menyediakan beragam senjata gratis yang bisa Anda
dapatkan di toko terdekat.

Misi
lainnya adalah membebaskan outpost dari tangan para serdadu Vaas.
Outpost yang berhasil Anda kuasai akan memungkinkan Anda untuk melakukan
restock senjata dan ammo. Ia juga berperan sebagai fast travel station
ketika Anda butuh berpindah tempat dengan cepat.
Namun side-mission tidak selamanya tampil dalam bentuk ikon yang dapat Anda akses kapan saja, beberapa tampil dalam elemen terselubung yang tidak akan “menarik” Anda untuk terlibat, namun ternyata memainkan peranan yang penting. Hal inilah yang mungkin dapat dilukiskan lewat fitur Crafting yang ditawarkan Far Cry 3. Lewat fungsi yang satu ini, Anda bisa menciptakan berbagai item dengan fungsinya masing-masing, dari sekedar item penyembuh atau power up. Namun yang terpenting dari fitur ini adalah kemampuan untuk mengupgrade kontainer untuk menyimpan lebih banyak item, memegang lebih banyak senjata, membawa lebih banyak ammo, atau sekedar meningkatkan limit uang yang bisa Anda simpan. Upgrade ini akan membutuhkan requirements tertentu yang sebagian besar dapat Anda dapatkan dengan berburu binatang-binatang tertentu. Anda memang dapat saja melenggang dan tidak berburu, namun konsekuensinya akan sangat fatal seiring dengan progress permainan yang ada.

Berburu
bergeser menjadi elemen penting dalam Far Cry 3. Selain memungkinkan
Anda untuk menjual loot yang ada, bagian dari tubuh binatang ini menjadi
bahan untuk menciptakan storage item dan uang yang lebih besar.

Bingung
dimana saja musuh yang harus Anda hadapi? Keluarkan kamera dan
mengintailah dari kejauhan terlebih dahulu. Kamera juga berfungsi
sebagai tag untuk mengunci pergerakan musuh. Untuk Anda yang berfokus
pada Stealth, ini menjadi rutinitas yang tidak boleh terlewatkan.

Over Manly Brody: Medicine? You mean knife for bullet removal?
FPS memang menjadi satu bagian kecil dari luasnya mekanisme yang ditawarkan Far Cry 3, namun tidak lantas membuatnya tampil sebagai unsur gameplay yang dominan. Pada akhirnya, sudut pandang ini hanya menjadi pintu depan untuk menikmati pengalaman Far Cry 3 yang tetap mengusung skema open-world dan eksplorasi sebagai nilai jual yang tidak tergantikan. Ada begitu banyak hal di luar misi utama yang akan terus menyibukkan Anda. Berburu, crafting, side mission, radio tower, dan merebut outpost perlahan akan menahan Anda di Far Cry 3 dan sejenak melupakan dunia luar.
Pick Your Own Tattoo!

Desain tato di tangan kiri Jason Brody. Setiap bentuk yang ada mewakili skill yang berhasil dipilih dan dikuasai oleh Anda.
Mekanisme RPG memang bukan lagi hal baru di franchise Far Cry dan ternyata tetap bertahan di seri ketiga ini. Mengumpulkan experience points dalam jumlah yang cukup, maka Anda dapat akan dibekali 1 skill points untuk membuka satu skill dari tiga cabang pohon skill yang disediakan. Setiap pohon yang diwakili oleh hewan tertentu ini memang ditujukan untuk mendukung gaya permainan tertentu. The Heron (Bangau) berfokus pada mobilitas dan senjata-senjata jarak jauh, The Spider (Laba-Laba) mengusung stealth takedowns dan survivabilitas, dan The Shark (Hiu) menjanjikan kemampuan assault takedowns dan healing. Anda bisa berfokus pada hanya salah satu skill tree di awal permainan atau menggabungkan beberapa skill untuk mendukung gaya bermain terbaik Anda. Stealth memang sulit, namun dengan resiko ancaman yang lebih kecil, sementara non-stealth berlaku pada konsekuensi gameplay sebaliknya. Takut salah satu pohon tidak akan kebagian points? Tenang saja, dunia Far Cry 3 menawarkan begitu banyak alternatif untuk memanen experience points dalam jumlah yang cukup. Bahkan dengan membunuh musuh dengan takedown khusus atau headshot saja sudah akan berkontribusi.

Seperti
halnya game-game RPG, Anda akan mendapatkan 1 skill points untuk setiap
jumlah experience points yang berhasil didapatkan. Ada tiga cabang
pohon skill utama yang dapat Anda pilih atau kombinasikan.

Jangan
takut bahwa Anda tidak akan memiliki cukup experience points untuk
memaksimalkan setiap cabang pohon skill ini. Bahkan dengan hanya
melakukan headshot maupun takedown, Anda akan mendapatkan porsi
experience points yang cukup menggiurkan, tentu saja di luar segudang
side missions yang menawarkan lebih banyak.
Why Should You Play it On PC?
Di akhir-akhir kehidupan konsol yang memuat teknologi yang boleh dibilang terhitung lawas, PC memang tumbuh menjadi platform yang lebih menarik untuk dijajal di beberapa game yang dirilis secara multi-platform, salah satunya adalah Far Cry 3 ini. Kehadiran Dunia Engine 2 memang menciptakan sebuah dunia yang luar biasa indah, dengan detail visualisasi yang pantas untuk diacungi jempol. Seperti biasa, PC akan menjadi platform terbaik untuk memeras kualitas tersebut hingga batas akhir. Kualitas grafisnya memang terhitung baik untuk standar konsol, namun setting high DirectX 9 versi PC saja sudah cukup untuk meluluhlantakkan standar grafis ini, sekaligus menyediakan framerate yang lebih baik (tentu saja, jika PC Anda cukup kuat untuk menanganinnya). Namun bukan itu berita terbaiknya, salah satu alasan utama untuk memainkan Far Cry 3 PC juga terletak pada potensi Dunia Engine 2 yang ternyata masih dimaksimalkan lebih jauh. Dengan menggunakan rig “jempolan”, Anda bisa menciptakan visualisasi terbaik yang bisa Anda dapatkan di industri game tahun ini. Well, kami terhitung cukup beruntung untuk mampu melakukannya.Dengan sebuah PC berkekuatan Intel i7 3960X @4.5 GHz, MSI HD 7970 Lighting, dan RAM 8 GB @1600MHz, kami mendorong Dunia Engine 2 hingga batas maksimal. Dengan setting DirectX 11 “mentok kanan” aka Ultra Setting, Anda akan mendapatkan tingkatan baru untuk menikmati dan mengalami game yang satu ini dalam setting yang lebih sempurna. Far Cry 3 tidak perlu diragukan lagi merupakan salah satu game dengan visualisasi terbaik yang bisa Anda temukan saat ini. Sayangnya, bahkan dengan rig sekuat ini saja, kami hanya mampu menjalankannya dengan framerate 40-50 fps. Which mean, it needs more raw power! Untuk memberikan sedikit gambaran visualisasi seperti apa yang dihasilkan, kami menyediakan beberapa screenshot di bawah ini. (klik gambar untuk memperbesar)




Satu Dunia dengan Assassin’s Creed?
Salah satu fakta menarik yang bisa didapatkan dari Far Cry 3 adalah easter eggs yang mengindikasikan bahwa game ini ternyata berbagi dunia dan semesta yang sama dengan franchise andalan Ubisoft yang lain – Assassin’s Creed. Tidakk percaya? Ada beberapa clue yang mengindikasikan hal ini. Salah satu yang paling jelas datang dari Lost Letters para tentara Jepang yang sempat menduduki Papua Nugini di masa lalu. Salah satu surat yang Anda temukan akan dengan gamblang menceritakan tentang Piece of Eden, teknologi peradaban pertama yang identik dengan franchise Assassin’s Creed. Tidak hanya itu saja, Anda juga akan menemukan lambang Abstergo yang seolah mengindikasikan bahwa para Templar sempat datang ke Rook Island untuk mencari Piece of Eden ini.
Salah
satu Lost Letters yang Anda temukan akan dengan gamblang menyebutkan
perihal Piece of Eden, yang memang identik dengan franchise Assassin’s
Creed.

Abstergo?
Kesimpulan

Luar
Biasa! Ini mungkin menjadi kata yang tepat untuk menggambarkan
keseluruhan pengalaman yang berhasil ditawarkan oleh Far Cry 3.
Pemilihan kembali setting tropis seperti yang sempat mereka lakukan di
seri pertama harus diakui menjadi opsi yang sangat tepat, apalagi
didukung dengan penggunaan teknologi baru – Dunia Engine 2 yang mampu
menciptakan detail dalam kualitas terbaik.
Apakah game ini lantas tidak datang dengan kekurangan sama sekali? Jika harus dikritisi, maka harus diakui ada beberapa hal absurd yang mungkin pantas untuk diperhatikan. Bagi Anda yang mudah bosan, maka berbagai side mission yang ditawarkan mungkin akan terasa sangat repititif seiring dengan progress bermain Anda. Minimnya varian akan membuat kepuasan Anda berkurang seiring dengan semakin banyaknya misi yang selesaikan. Hal absurd lain yang cukup mengganggu adalah Brody terlihat sebagai seorang maniak renang. Mengapa? Beberapa kali kami menemukan, untuk sebuah area air dangkal yang seharusnya dapat diseberangi dengan hanya berlari, Brody ternyata justru masuk ke dalam mode berenang, membuat semua aksi ini terlihat aneh. Anda akan menemukan kelalaian ini berkali-kali sepanjang permainan.
Namun terlepas dari kekurangan yang ia tunjukkan, Ubisoft pantas mendapatkan apresiasi atas komitmennya untuk menciptakan sebuah seri Far Cry yang luar biasa dan pantas untuk diacungi jempol. Keputusan untuk menerapkan Dunia Engine 2 dan setting tropis yang begitu dipuja di masa lalu semakin memaksimalkan Far Cry 3 ini. Jadi bagi Anda, apalagi para gamer PC yang memiliki rig yang luar biasa, pastikan Far Cry 3 masuk dalam katalog game yang harus Anda selesaikan sebelum akhir tahun ini. Awesome!
Kelebihan

Dunia Engine 2 dan pemilihan setting yang luar biasa.
- Kembalinya setting tropis
- Plot yang terkadang terasa surreal
- Visualisasi luar biasa lewat Dunia Engine 2 (especially with PC)
- Segudang side-mission
- Kebebasan menentukan gaya gameplay
- Voice act yang pantas diacungi jempol
- Easter Egg Assassin’s Creed
Kekurangan

Kurangnya varian side mission yang ada mungkin terasa repetitif, apalagi bagi Anda yang relatif mudah bosan dan butuh tantangan.
- Side-mission yang mungkin terasa repetitif
- Renang menjadi solusi untuk bergerak di semua medan air, dangkal maupun tidak
Tidak cocok untuk gamer: di bawah umur (ada begitu banyak konten NSFW), yang mudah pusing dengan konsep FPS.
SUMBER
EmoticonEmoticon